Part
1
Neverland
Kingdom
Disclaimer:
Peter
pan © James Matthew Barrie
Tinkerbell
© Disney
Musim panas di kota London, yang merupakan salah satu kota
tersibuk di dunia, penduduk kota sibuk beraktivitas seperti biasanya, maklum
hari-hari pertama musim panas belum ada liburan, anak-anak berangkat ke
sekolah, mereka bergerombolan di pinggir jalan dan para anak bangsawan yang
diantar oleh sopir keluarga mereka. Sedangkan para orang dewasa berangkat
bekerja, toko-toko sepanjang jalan mulai membuka tirainya untuk memulai satu
hari yang lain dari kemarin, begitulah kira-kira harapan mereka. Tapi mungkin
hanya sebagian yang berharap begitu karena rata-rata dari mereka hanya
berpikiran bagaimana menghasilkan uang lebih banyak dari hari kemarin. Hhh…khas
orang dewasa.
Akan tetapi cerita kita kali ini bukan berlatar di kota London
atau tentang musim panas anak-anak tersebut atau tentang para orang dewasa dan
pemikirannya. Tapi kita beralih ke Nun jauh di atas sana menembus langit biru,
bermain di awan selembut kapas, menerjang angin, lebih tinggi dari
burung-burung yang bersemangat mencari makan, menembus luar angkasa, memasuki
ruang hampa dengan bintang-bintang di sekeliling, menuju matahari yang bersinar
tapi sedikit membelok di sebelah kanan, sebuah bintang kedua setelah matahari.
Teruslah menuju bintang itu dan kau akan menembus jutaan bintang yang bersinar
cerah lalu masuk ke daerah berkabut, jika kau menunduk kau akan melihat
genangan air raksasa dengan cerminan dirimu yang sedang terbang, tembuslah
kabut itu. Dan sampailah kamu di ‘Neverland
Kingdom’ pada musim panas yang indah dengan awan yang berwarna oranye
bergumpal lembut, langit biru membentang luas dan laut biru tanpa batas akan
langsung menyambutmu.
Jika kau mengedarkan pandangan kau akan menemukan ribuan pulau
kecil nan hijau di bawah sana tapi di tengahnya terdapat sebuah pulau besar di
antara pulau-pulau kecil itu. Di kejauhan tampaklah sebuah istana megah di
ujung utara timur laut pulau itu. Istana putih yang amat besar, itulah istana
putih kerajaan Neverland. Pulau yang amat indah itu dikelilingi oleh
karang-karang berbentuk aneh, ada yang berbentuk lingkaran, segitiga bahkan ada
yang menyerupai orang. Juga ada beberapa gua stalagtit dan stalagmit yang
terbentuk sempurna, sedangkan daerah karang di sebelah utara dengan warna-warna
indah merupakan mermaid kastil. Di
tengah pulau ada sebuah danau yang cukup besar dengan air terjun di kedua
sisinya, itulah danau biru yang disebut sebagai danau ajaib oleh para peri
karena kekuatan magis yang terdapat dalam danau tersebut telah melindungi
Neverland. Bagian barat danau itu ada sebuah gunung yang disebut gunung Ourhea yang berarti dewa pegunungan, ada
pula sungai dengan air jernih yang mengitari tengah pulau itu, sungai Eridanus sumber kehidupan di Neverland.
Benar-benar sebuah pulau yang amat indah.
Akan tetapi di tengah keindahan itu pasti ada keburukan yang
mengikutinya, mari perbesar jarak pandang, di sebelah barat laut ada sebuah
area gelap. Area tersebut hanya berisikan rawa hitam dan pepohonan besar
mengerikan yang tumbuh rapat di daerah itu. Di tengah terdapat sebuah kastil
besar berwarna hitam dengan burung gagak yang terbang mengitari kastil tersebut,
itulah istana hitam kerajaan Neverland. Tempat tinggal para bajak laut ganas,
peri buangan, para ambisius, dan hewan mengerikan.
‘Neverland Kingdom’ terbagi atas beberapa wilayah, selain dari
Istana putih, Istana hitam dan mermaid kastil,
ditengah pulau juga terdapat ‘Pixie Tree’
atau pohon pixie yang merupakan tempat tinggal para pixie. Yaitu makhluk kecil
dengan sayap dan keahlian berbeda-beda. Ada pixie air, pixie hewan, pixie
cahaya, pixie tukang patri atau pembuat peralatan bertukang dan bermacam-macam
lagi. Berbeda dengan peri yang sumber kekuatannya adalah danau biru, kekuatan
para pixie adalah debu peri yang terdapat di dalam pohon pixie dengan ‘Mother Goose’ atau yang biasa para
pixie sebut sebagai ibu angsa sebagai pelindung mereka. Di sebelah tenggara ada
pemukiman peri dan bagian timur pulau ada sebuah sekolah khusus para peri.
Selebihnya adalah hutan belantara yang amat luas, dan padang pasir.
Setiap tahunnya, Neverland Kingdom mempunyai empat perayaan
besar. Yaitu pesta awal musim yang membuat seluruh makhluk di Neverland bersatu
agar perayaan awal musim itu sukses, kecuali para makhluk di daerah gelap.
Pesta awal musim adalah pesta yang amat penting karena tanpa pesta tersebut
musim di bumi maupun di Neverland tidak akan terganti dan akibatnya adalah
zaman gelap yang hanya ada musim dingin abadi dan sungai Eridanus dan danau biru yang merupakan sumber kehidupan di
Neverland akan membeku, tentu saja mereka tidak ingin hal tersebut terjadi.
Maka dari itu mereka bersatu untuk membuat perayaan tersebut, dengan para peri
sebagai pemegang kunci atau pencari batu kunci musim, para pixie sebagai
perangkai tongkat dan para duyung sebagai penyelenggara pestanya. Baiklah, cerita
kita akan dimulai pada Istana putih Neverland pada suatu pagi.
Seorang gadis peri berambut pirang kecoklatan sepinggang sedang
berjalan anggun menyusuri koridor istana itu. Sesekali gadis beriris biru
langit itu menganggukkan kepalanya jika para pelayan menyapanya atau sekedar
tersenyum membalas sapaan pelayan istana itu. Kemudian sampailah dia pada
sebuah pintu besar dengan ukiran indah. Gadis cantik bergaun biru lembut ini
mengetuk pintu putih itu perlahan, setelah ada perintah yang mempersilakannya
masuk gadis ini membuka pintu itu perlahan dan nampaklah sebuah ruangan mewah
yang didominasi oleh warna putih. Ruangan berbentuk persegi panjang itu terdiri
atas meja putih besar yang terletak di tengah ruangan itu dengan kursi yang
serupa di sekelilingnya. Sedangkan di keempat sudut ruangan ada lemari-lemari
dengan berbagai macam arsip di dalamnya. Di samping kanan dan kirinya terdapat
jendela kaca berukuran besar yang menyuguhkan pemandangan taman istana di musim
panas. Kandil mewah yang terbuat dari kristal tergantung anggun di
tengah-tengah ruangan itu.
Beberapa orang tampak duduk mengelilingi meja berbentuk elips,
di ujung meja duduk seorang pria dengan jubah putih kebesarannya, sebuah
mahkota kuning keemasan bertengger manis di kepalanya. Gadis yang baru masuk
ini membungkukkan badan ala putri lengkap dengan senyum menawan.
“Ah, Wendi dear! Ayo, masuk! kami sudah menunggumu dari tadi!” seru
pria di ujung meja itu yang merupakan sang raja di istana putih itu sekaligus
ayah Wendi. Wendi hanya tersenyum lalu melangkah mengitari meja itu dan duduk
di salah satu kursi yang kosong di samping pria tadi.
“Wendi dear! Kemana Michael dan John? Aku tidak melihatnya sejak
tadi pagi!” tanya seorang wanita bergaun kuning keemasan di hadapan Wendi,
rambutnya yang senada dengan rambut Wendi disanggul anggun, di kepalanya juga
bertengger manis mahkota keemasan yang ukurannya lebih kecil dari pria tadi.
“Ah, Mom tidak usah khawatir!” jawab Wendi dengan suara lembut,
“Tadi pagi mereka berdua minta izin untuk bermain di danau biru.” Wanita cantik
yang dipanggil ibu oleh Wendi itu hanya mengangguk perlahan. Suatu kebiasaan
bagi mereka setiap pagi untuk berkunjung ke danau paling indah di pulau
tersebut. Bukan hanya keindahannya karena kekuatan magis yang tersimpan dalam
danau itu membuat para peri senang mengunjunginya. Mereka merasa nyaman dan
terlindungi bila berada dekat dengan danau itu.
“Nah,” kata sang raja memulai pembicaraan, “Kami ingin membicarakan
sesuatu denganmu, Wendi dear!” sang raja kemudian menganggukkan kepalanya pada
seorang pria lain di samping kanan Wendi. Pria berkacamata yang Wendi kenal
sebagai perdana menteri kerajaan itu menoleh menatap Wendi. Dia menghela napas,
“Nah, tuan putri! Anda sudah mengetahui bahwa setiap awal musim
kerajaan Neverland akan bekerja sama dengan seluruh makhluk di Neverland ini
kecuali ‘mereka’ untuk menyambutnya.” perdana menteri itu mengambil napas
sejenak, Wendi mengangguk paham dengan kata ‘mereka’ itu, “Sebentar lagi musim
panas akan berlalu dan berganti dengan musim gugur,” kali ini Wendi mengangkat
alisnya heran.
“Tapi, paman,” Wendi menyela ucapan perdana menteri itu, “Musim panas
baru berjalan seminggu yang lalu, mengapa sekarang kita harus membahas masalah
musim gugur? Itukan masih sekitar tiga bulan lagi.”
“Kami tahu tentang hal itu, Wendi dear! Tapi kami menemui sedikit kesulitan
soal pelaksanaan penyambutan awal musim gugur itu.” kali ini sang permasuiri
kerajaan yang menyahut.
“Persoalan seperti apa Mom? Pastinya persoalan ini menyangkut
diriku karena tidak biasanya dad, mom dan para tetua kerajaan memanggilku jika
ingin membicarakan perayaan.” tepat sekali! Para tetua kerajaan hanya tersenyum
menatap puteri kerajaan Neverland itu, mereka kagum dengan kecerdasan puteri
kesayangan rakyat Neverland itu.
“Kau tahu kan dear! Telah berabad-abad lamanya kita dipercayakan
untuk mengambil peranan penting dalam penyambutan awal musim sebagai ‘pemegang
kunci’.” kata sang raja, Wendi mengangguk, “Kau juga tahu kan kalau setiap
musim mengawali satu ‘batu’ dan tiap tahunnya batu itu berbeda-beda.” Memang
untuk menyambut awal musim syaratnya adalah ada batu musim dan tongkatnya,
tanpa batu dan tongkat pintu musim tidak akan terbuka.
“Iya, dan musim panas yang lalu batunya adalah ‘Summer Pearl’ bukan?” tanya Wendi, sang raja hanya mengangguk,
“Kalau begitu apa masalahnya? Tentunya dad, mom dan para tetua yang lain sudah
mengetahui batu untuk musim gugur bukan?”
“Hm…kami sudah mengetahuinya tuan puteri,” kali seorang pria dengan
rambut yang sudah memutih semua menyahut, sang penasehat kerajaan, “Batu untuk
musim gugur adalah ‘Moon Pearl’.”
“’Moon Pearl’?” gumam
Wendi dengan nada heran sekaligus terkejut mendengarnya, “Tap…tapi bukankah ‘Moon Pearl’ hanya muncul setiap 1000
purnama? Lagipula ‘Moon Pearl’ jarang
terlihat oleh peri lain bahkan peri bulan juga tidak pernah melihatnya jadi,
tidak heran kalau ‘Moon Pearl’ hanya
dianggap mitos oleh bangsa peri.”
“Kami tahu soal itu dear! Tapi dua hari yang lalu kami mengadakan
pertemuan dengan bangsa duyung dan pixie. Para pixie membawa kabar dari ibu
angsa bahwa batu untuk musim gugur adalah ’Moon
Pearl’. Awalnya, kami juga terkejut dan ragu tapi bukankah setiap tahun
yang menentukan batu kunci adalah ibu angsa.” kata sang raja.
“Tapi dad, dimana kita bisa mendapatkan ’Moon Pearl’?” tanya Wendi lagi sebagai puteri mahkota istana putih
sudah merupakan tugasnya ikut memikirkan kelangsungan kerajaannya.
“Kami sudah mengetahuinya tapi dear…apakah kamu sudah mengetahui
legenda ’Moon Pearl’?” Wendi
mengangguk, memang di sekolahnya sudah diceritakan tentang ’Moon Pearl’ dan legendanya.
“Yah… ‘Moon Pearl’ buatan
dari dewi selene hanya bisa ditemukan
oleh sang puteri…ah…” mata Wendi melotot, dia terdiam karena mengingat sesuatu,
“Dad…” Wendi menatap horor ayahnya, “Jangan katakan bahwa aku yang harus
mencari ‘Moon Pearl’ itu?” sang raja
hanya mengangguk sedangkan sang ibu hanya menatap puteri satu-satunya itu
dengan pandangan khawatir.
“Kau benar, dear! Hanya sang puteri Neverland yang dapat menemukan
dan menyentuh ‘Moon Pearl’ itu.” ada
sedikit nada getir dalam suara ayah Wendi. Wendi hanya menghela napas pasrah.
“Lalu dimana ‘Moon Pearl’ itu
berada sekarang?” sejenak sang baginda raja dan beberapa orang di situ hanya
saling pandang dalam diam membuat Wendi tambah heran, firasatnya mengatakan ini
bukanlah sesuatu yang baik.
“Wendi dear…” sang raja memutuskan untuk menyahut, “‘Moon Pearl’ itu ada di suatu tempat
dalam ‘Dark Zone’ atau area gelap.”
tiba-tiba Wendi merasa lidahnya kelu.
TBC…
No comments:
Post a Comment