Saturday, October 1, 2011

Desiderata


Desiderata
  Pergilah dengan tenang di antara kebisingan dan ketergesaan, dan ingatlah ketentraman yang ada dalam kesunyian. Sejauh mungkin tanpa menyerah, berbaiklah dengan semua orang. Ucapkan kebenaran dengan tenang dan jelas, dan dengarkan orang lain, bahkan yang membosankan dan yang bodoh; mereka juga punya kisah masing-masing.
  Hindari orang yang nyaring dan agresif, mereka sungguh menyebalkan. Kalau kamu membandingkan dirimu dengan orang lain, kamu mungkin akan merasa sedih atau hampa, karena selalu ada orang yang lebih hebat atau lebih jelek daripada dirimu. Nikmatilah apa yang kamu raih dan rencanamu.
  Tetaplah menaruh minat dalam kariermu, betapapun rendahnya; pekerjaanmu adalah milikmu yang nyata dalam waktu yang terus berubah, yang memberikan keuntungan. Berhati-hatilah dalam masalah bisnis; karena dunia dengan tipu daya. Tapi jangan biarkan hal ini membutakanmu pada ketulusan yang ada; banyak orang mencoba meraih idealism tinggi dan dimana-mana kehidupan penuh dengan kepahlawanan.
  Jadilah diri sendiri. Terutama jangan berpura-pura mengasihi. Tapi jangan sinis tentang kasih, karena di hadapan semua kegersangan dan keburukan itu, kasih adalah seabadi rumput.
  Terutama kebajikan tahun-tahun yang kamu lalui, serahkan baik-baik segala hal dari masa muda. Pupuklah kekuatan semangat untuk melindungimu dalam musibah mendadak. Tapi jangan ganggu dirimu dengan khayalan yang tidak pasti. Banyak rasa takut yang dilahirkan dari kelelahan dan kesepian. Di balik disiplin, berbaiklah pada dirimu sendiri.
  Kamu adalah anak alam semesta, tidak berbeda dengan pohon dan binatang; kamu berhak berada di sini. Dan entah ini jelas bagimu atau tidak, tak diragukan lagi, alam semesta terbuka sebagaimana mestinya.
  Karena itu berimanlah kepada Tuhan, apapun keyakinanmu, dan apapun pekerjaan dan cita-citamu, dalam hiruk pikuknya kehidupan, berdamailah dengan jiwamu.
  Dengan segala tipu daya itu, pekerjaan yang tidak menarik, dan impian yang hancur, dunia tetap indah. Cerialah! Tersenyumlah terhadap harimu. Berusahalah untuk bahagia. Karena bahagia atau sedih itu semua tergantung pada dirimu.

Max Ehrmann
Taken from
“Chicken Soup for the Teenage Soul”
Bab 6
“Desiderata”
Hal 175

No comments: